Tunggulah yang tepat

Tidak usah terburu buru. Bahkan ketika semua orang membicarakan tentang hal itu. Tidak perlu diperdulikan. Tetap lakukan yang menjadi fokusmu. Bukankah sebaiknya kita menunggu yang tepat dari pada mempercepat sesuatu yang belum diyakini. Komitmen itu perlu diyakini, karena bakalan dijalani seumur hidup. Tidak bisa ditawar lagi ketika suatu saat merasa bosan or something like that. Siap bersama artinya bersedia meyakini semua tentangnya dan menerima segala yang berkaitan dengannya.
Bukankah konyol kalau memulai suatu komitmen hanya karena mendengar ucapan orang soal expired. Yang berkata demikian sepertinya tidak terlalu berpikir juga. Kok bisanya menyamakan seseorang sama seperti susu formula yang memiliki masa expired. Mungkin banyak diantara mereka yang menyampaikan hal tersebut dengan maksud baik tapi saya rasa niat mengolok jauh lebih mendominasi.
Apa yang dikhawartirkan dengan tidak berkomitmen. Lagian siapa sih yang tidak mau berkomitmen, saya rasa semua juga mau. Hanya saya butuh banyak persiapan untuk kearah sana. Mulai dari mental, finansial and all about that. Siapkah dengan segala kemungkinan kemungkinan yang akan ada di depan mata. Ini bukan hanya mengenai dua anak manusia tapi lebih kepada dua keluarga besar yang harus bisa saling merangkul satu sama lain.
Bukannya melarang berkomitmen, malah sangat disarankan. Bukankah itu salah satu sunah rasul.  komitmen adalah salah satu pencapaian terbaik dalam hidup. Hanya saja siapkah dirimu? Jiwa dan raga??
Kalau siap?? Segerakanlah.
Alangkah bahagianya menjalani komitmen dengan perasaan lega, dengan yang sebenar benarnya cinta. Bukan karena paksaan masa expired or karena desakan dari orang orang. Dari yang terdekat hingga yang terjauh.
Tetaplah jadi pribadi yang mengagumkan hingga saatnya tiba akan datang yang tepat menjemputmu. Menjalani kehidupan dengan sebaik baiknya hidup, sebaik baiknya mimpi, dan sebaik baiknya akhirat.