Pernikahan part II

Akhir akhir ini, saya sering kali mendengarkan tentang pernikahan. Apa karena bulan ini banyak yang nikah. Entahlah..

Menikah...
Hal yang akan sering ditanyakan ketika kamu sudah beranjak dewasa.
Menikah itu sunnah.. banyak pahala pahala yang bisa di dapatkan dalam pernikahan. Tapi apa ada yang salah dengan seseorang yang belum menikah. Ini bukan masalah menolak atau menerima. Tapi ini tentang siap atau tidak. Siap berbagi kehidupan dan berbagi rasa.

Sebelumnya saya pernah berpikir kalau kelak saya menikah, saya akan memilih orang yang sehumor sama saya, kurang lebih setipe dengan saya, yang suka buku dan suka kopi. Karena menurut pemikiran saya yang kita butuhkan kelak ketika tua nanti adalah mengobrol bersama pasangan ketika anak anak sudah beranjak dewasa dan meninggalkan rumah. itu salah satu alasan kenapa saya mencari seseorang yang nyambung dengan saya, dari segi pemikiran dan hobby. Tapi heiii, kamu sadar tidak. Ketika kamu memilih orang yang nyambung denganmu, apa kamu yakin hanya kamu seorang yang nyambung dengannya. Bisa jadi dia tipe yang cepat nyambung sama siapapun. Justru itu jauh lebih seram. Demi apa, seseorang yang nyambung curhat berjam jam dengan lawan jenisnya sedangkan dia telah memiliki seseorang. Demi apa seseorang yang bisa nitip salam ke setiap orang yang ditemuinya padahal dia telah memiliki seseorang. Hahahah.. ((sedikit curhat))
Oke, lepaskan orang orang yang seperti itu.

Jadi inti dari pembahasan ini adalah menikahah dengan orang yang siap menerimamu. Baik lebih maupun kurangmu. Tidak usah mempertanyakan sehomor, sehobby or etc. Nyaman saja sudah cukup, sudah amat sangat cukup. Karena kemanapun melangkah yang nyamanlah yang akan mengalahkan segalanya. Mengalahkan kemapanan, mengalahkan kehidupan sosial yang tinggi. Cobalah mengerti keadaannya. Toh dia pun sudah menerima keadaanmu. Menikahlah sebagai pribadi yang tidak menyusahkan dan merepotka  pasanganmu. Jalani dan nikmati level perlevel sampai kalian menuju pernikahan yang bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yeaayyy, I'm in Samarinda

Polos atau pura pura

Beda bukan berarti salah